Koperasi SUBK Meningkatkan Modal Koperasi Agar Efektif, Efisien, dan Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Kopi Dalam Persaingan Pasar Monopolistik Dan Oligopoli Demi Memenuhi Kebutuhan Para Anggota
ABSTRAK
Objektif : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi keberhasilan koperasi dilihat dari sisi anggota, evaluasi keberhasilan koperasi dilihat dari sisi perusahaan, peranan koperasi dan pembangunan koperasi di negara berkembang KSUBK.
Teknik Analisa : Teknik analisa data yang saya gunakan adalah analisis konten.
Sumber Data : Kajian ini mencakup informasi dari sumber - sumber terpilih melalui website koperasi, laporan keuangan KSUBK, laporan perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, penyajian catatan atas laporan keuangan dan sumber - sumber lainnya.
Metode Penelitian : Metode penelitian ini adalah deskriptif, menurut (Sugiono : 2009) "Metode Deskriptif adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang telah diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya." Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan tentang efek-efek ekonomis koperasi, efek harga dan efek biaya, analisis hubungan efek ekonomis dengan keberhasilan koperasi, penyajian dan analisis neraca pelayanan, efisiensi perusahaan koperasi, efektivitas koperasi, produktivitas koperasi, analisis laporan keuangan, peranan koperasi di berbagai keadaan persaingan di pasar monopolistik, peranan koperasi diberbagai keadaan persaingan di pasar oligopoli, pembangunan koperasi di negara berkembang (di Indonesia), dan tahapan pembangunan koperasi di negara berkembang menurut A. hanel, 1989 KSUBK. Analisa dengan cara pengumpulan data dan perbandingan serta pengambilan inti.
Hasil : Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, koperasi sesuai dengan efek-efek ekonomis koperasi, efek harga dan efek biaya, analisis hubungan efek ekonomis dengan keberhasilan koperasi, efisiensi perusahaan koperasi, efektivitas koperasi, produktivitas koperasi, analisis laporan keuangan, peranan koperasi di berbagai keadaan persaingan di pasar monopolistik, peranan koperasi diberbagai keadaan persaingan di pasar oligopoli, pembangunan koperasi di negara berkembang (di Indonesia), dan tahapan pembangunan koperasi di negara berkembang menurut A. hanel, 1989 KSUBK.
Kesimpulan : KSUBK memiliki peran yang penting dalam hubungannya dengan akfititas pembelian dan pengolahan kopi milik petani. Tujuan dari KSUBK itu sendiri untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat yang tergabung sebagai anggota koperasi. Komoditas hasil pertanian utama adalah perkebunan kopi. KSUBK yang kemudian menjalin kerjasama pemasaran dengan mengikuti program sertifikasi kopi berkelanjutan berstandar UTZ. KSUBK memiliki strategi harga sesuai dengan kualitas kopi. Hasil pertanian kopi Desa Sidomulyo semakin berkembang, baik dari segi kuantitas pertanian kopi di Desa Sidomulyo maupun kualitas.
BAB IX
Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat dari Sisi Anggota
Efek-efek ekonomis koperasi
Salah satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Motivasi ekonomi anggota sebagai pemilik akan mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang telah di serahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang/jasa, menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual /pembeli di luar koperasi.
Pada dasarnya setiap anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi :
- Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya
- Jika pelayanan itu di tawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan dibanding yang di perolehnya dari pihak-pihak lain diluar koperasi.
Menurut saya, anggota KSUBK memiliki kedudukan sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Siworna memilih mendirikan koperasi untuk memberdayakan para petani kopi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo. Sebab, hasil yang diperoleh dari kopi jika diolah sendiri lebih menguntungkan para petani, dibanding petani menjual mentahnya. Komoditas unggulan dari koperasi Ketakasi adalah produk kopi robusta. Keberadan KSUBK memiliki peran yang penting dalam hubungannya dengan aktivitas pembelian dan pengolahan kopi milik petani. Selain bergerak dibidang usaha kopi koperasi ini juga memiliki beberapa unit usaha lainnya seperti usaha dagang, usaha rumah makan, usaha percetakan dan juga usaha simpan pinjam. Sebagai pengguna KSUBK, memanfaatkan jasa sesuai bidang yang dimiliki koperasi dan ikut aktivitas dalam menjembatani kelompok tani. Sebagai pengguna KSUBK, para anggota melihat kefektifan dalam perencanaan masa yang akan datang dan mudah beradaptasi terhadap setiap perubahan.
Efek harga dan efek biaya
Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
- Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif.
- Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang di maksud adalah insentif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau di perolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.
- Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus di bedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk non anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.
Menurut saya, partisipasi anggota pada keberhasilan KSUBK sangat mempengaruhi dalam menjalankan koperasinya. Tujuan dari KSUBK itu sendiri untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat yang tergabung sebagai anggota koperasi. Salah satu indikator meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena mampu memotong rantai pemasaran kopi rakyat sehingga harga jual kopi relatif tinggi. Pada SHU yang di berikan hasil pendapatan penjualan kopi bubuk masih tergolong rendah dan serapan kopi rakyat yang belum maksimal jika dilihat dari potensi hasil panen.
Analisis hubungan efek ekonomis dengan keberhasilan koperasi
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Di tinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang di terima oleh anggota. Keberhasilan koperasi di tentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partispasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang didapat oleh anggota tsb.
Menurut saya, KSUBK memiliki partisipasi anggota dalam pengolahan produk kopi. Kopi merupakan salah satu komoditas hasil pertanian utama dimana perkebunan kopi dimiliki masyarakat sendiri (kopi rakyat). Menurut angka tahun 2015, luas perkebunan kopi rakyat yakni 391,0 Ha dengan produksi 421,5 ton. Dengan ini menunjukkan produktifitas kopi yang tinggi karena 1 hektar lahan perkebunan menghasilkan 1,06 ton kopi. Kemudian hasil dari olahan kopi dijadikan untuk memenuhi permintaan pasar internasional dan sebagai alat bersaing. Demikian KSUBK dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani, sarana pertanian, dan masyarakat lainnya serta meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat yang tergabung sebagai anggota koperasi.
Penyajian dan analisis neraca pelayanan
Di sebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangan-tantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu di sesuaikan.
Ada dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya.
- Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi).
- Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang di tawarkan oleh koperasi.
Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar dari pada pesaingnya, maka tingkat partisipasi anggota terhadap koperasinya akan meningkat. Untuk meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang datang terutama dari anggota koperasi.
Menurut saya, KSUBK dalam mendorong pertumbuhan organisasi melalui peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan mengadopsi teknologi produksi. KSUBK bekerjasama dengan pusat penelitian kopi dan kakao dalam mengembangkan mesin kemas untuk memproduksi kopi bubuk instan dalam kemasan. Tahun 2012 KSUBK mendapatkan mesin kemas untuk memproduksi kopi sachet. Dengan mengadopsi teknologi produksi merupakan wujud dari pemanfaatan potensi desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui koperasi. Penghambat ekspansi KSUBK karena terbatasnya SDM, perilaku konsumsi, bahan baku kualitas tinggi terbatas, persaingan pasar, jangkauan pasar kurang luas, dan promosi kurang. KSUBK menjual ke tempat bersaing yang banyak penjual dengan produk yang beragam.
BAB X
Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat Dari Sisi Perusahaan
Efisiensi Perusahaan Koperasi
Tidak dapat di pungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya di landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
- Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di hubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau di perolehnya manfaat ekonomi.
- Efesiensi adalah: penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is < Ia di sebut (Efisien)
Di hubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/diperolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat ekonomi yaitu :
- Manfaat ekonomi langsung (MEL)
- Manfaat ekonomi tidak langsung (METL)
MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung di peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.
METL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi di peroleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.
Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat di hitung dengan cara sebagai berikut:
TME = MEL + METL
MEN = (MEL + METL) – BA
Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat di hitung dengan cara sebagai berikut :
MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU
METL = SHUa
Efisiensi Perusahaan / Badan Usaha Koperasi:
- Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota (TEBP) = Realisasi Biaya Pelayanan Anggaran Biaya Pelayanan = Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota
- Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota (TEBU) = Realisasi Biaya Usaha Anggaran Biaya Usaha Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha
Menurut saya, KSUBK yang kemudian menjalin kerjasama pemasaran dengan mengikuti program sertifikasi kopi berkelanjutan berstandar UTZ. UTZ adalah program berkelanjutan untuk kopi, teh dan kakao yang bekerjasama dengan berbagai merk. Dengan adanya program UTZ, petani mampu meningkatkan produktifitas, mutu produk, dan efisiensi yang memperhatikan kepedulian terhadap manusia dan lingkungan. Program ini mendukung petani untuk menghasilkan hasil produksi yang lebih tinggi, dengan biaya yang lebih rendah, untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Sistem sertifikasi UTZ memungkinkan para produsen untuk dapat memperlihatkan bahwa proses yang dilakukan sesuai dengan standar sosial dan lingkungan. Manfaat ekonomi langsung yang diterima oleh anggotanya yaitu penyediaan pupuk, pembayaran listrik, pengolahan kopi dan peminjaman modal. Sedangkan metode ekonomi tidak langsung yang diterima oleh anggota yaitu SHU yang diberikan KSUBK berdasarkan hasil pendapatan penjualan kopi bubuk masih tergolong rendah dan serapan kopi rakyat yang belum maksimal jika dilihat dari potensi hasil panen pertahun kopi.
Efektivitas Koperasi
- Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut efektif.
- Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
- EvK= Realisasi SHUk + Realisasi MEL
- Anggaran SHUk + Anggaran MEL = Jika EvK >1, berarti efektif
Menurut saya, KSUBK mendukung usaha tani kopi melalui berbagai pelayanan yang disediakan khususnya melalui penyaluran kredit. KSUBK diharapkan dapat memenuhi segala kebutuhan sarana produksi petani kopi yang banyak dibutuhkan saat musim tanam. Terpenuhinya kebutuhan produksi seperti pupuk dan obat dapat berpengaruh terhadap hasil dari tanaman kopi milik petani, karena dengan sarana produksi seperti pupuk dan obat yang memadai, maka akan menghemat biaya transportasi. Dimana KSUBK dilihat dari SHU 2013 Rp 90.365.000.
Produktivitas Koperasi
Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) di sebut produktif.
Rumus perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi
PPK = SHUkx 100 %
PPK = SHUkx 100 %
- Modal koperasi
- Modal koperasi
- Setiap Rp.1,00 Modal koperasi menghasilkan SHU sebesar Rp…..
- Setiap Rp.1,00 modal koperasi menghasilkan laba bersih dari usaha dengan non anggota sebesar Rp….
Menurut saya, KSUBK memiliki SHU belum dibagi pada tahun 2013 sekitar 0 dan SHU tahun berjalan sekitar Rp 90.365.000. Jumlah modal sendiri pada tahun 2013 sekitar Rp 462.600.057 yang berasal dari simpanan anggota, donasi, dan cadangan. Dalam rumus untuk mencari produktivitas koperasi dilakukan dengan membagi SHU dengan ekuitas kemudian di kali 100%, maka 90.365.000/462.600.057 x 100% = Rp 19,534, dimana O>1 maka koperasi produktivitas. Total pendapatan sebesar 403.922.500 dan total biaya sebesar 313.557.500 serta SHU tahun berjalan 90.365.000. Rasio KSUBK sekitar 34,69%.
Analisis Laporan Koperasi
Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Dilihat dari fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan keuangan koperasi pada dasarnya tidak berbeda dengan laporan keuangan yang di buat oleh badan usaha lain. Secara umum laporan keuangan keuangan meliputi
- Neraca,
- Perhitungan hasil usaha (income statement),
- Laporan arus kas (cash flow),
- Catatan atas laporan keuangan
Adapun perbedaan yang pertama adalah bahwa perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada anggota dan bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat yang di terima oleh anggota dan bukan anggota.
Perbedaan yang kedua ialah bahwa laporan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal koperasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu pengelolaan, maka di susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.
Menurut saya,
Neraca KSUBK
Perhitungan Hasil Usaha KSUBK
Laporan Arus Kas KSUBK
Penyajian Catatan Atas Keuangan KSUBK
BAB XI
Peranan Koperasi
Peranan Koperasi dalam berbagai bentuk pasar
Berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar diklasifikasikan menjadi 2 macam :
- Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market).
- Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market) , yaitu :Monopoli,Persaingan Monopolistik (monopolistik competition), dan Oligopoli
Peranan Koperasi di berbagai keadaan persaingan di Pasar Persaingan Sempurna
Peranan Koperasi dalam Persaingan Sempurna (perfect competitive market)
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:
- Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak
- Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen)
- Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar
- Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna
Menurut saya, KSUBK tidak berperan dalam pasar persaingan sempurna, karena KSUBK hanya memproduksi barang yang sama yaitu kopi. KSUBK juga menjual kepada pembeli yang sangat banyak dan bersaing dengan penjual yang sangat banyak juga.
Peranan Koperasi di berbagai keadaan persaingan di Pasar Monopolistik
Ciri-cirinya :
- Banyak pejual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam
- Produk yang dihasilkan tidak homogen
- Ada produk substitusinya
- Keluar atau masuk ke industri relatif mudah
- Harga produk tidak sama disemua pasar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjualnya
Menurut saya, KSUBK cukup berperan dalam pasar monopolistik, karena KSUBK menjual ke tempat bersaing yang banyak penjual dengan produk yang beragam dan harga yang berbeda berdasarkan kualitas produk nya.
Peranan Koperasi di berbagai keadaan persaingan di Pasar Monopsoni
- Disini ada penjual banyak tetapi hanya ada satu pembeli
Menurut saya, KSUBK tidak berperan dalam pasar monopsoni, karena KSUBK tidak memiliki hanya satu pembeli saja melainkan pembelinya dari anggota koperasi maupun masyarakat lainnya.
Peranan Koperasi di berbagai keadaan persaingan di Pasar Oligopoli
- Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar
- Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar oligopoli yaitu strategi harga dan nonharga
- Untuk menghindari perang harga, perusahaan akan mengadakan product defferentiation dan memperluas pasar dengan cara melakukan kegiatan advertensi, membedakan mutu dan bentuk produk
Menurut saya, KSUBK sedikit berperan dalam pasar oligopoli karena KSUBK hanya menjual satu produk yaitu kopi. Dalam struktur pasarnya KSUBK terlibat dari banyak penjual dan banyak pembeli serta KSUBK memiliki strategi harga sesuai dengan kualitas kopi.
BAB XII
Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang
Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang (di Indonesia )
Kendala yang dihadapi masyarakat :
- Perbedaan pendapat masayarakat mengenai Koperasi
- Cara mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan 3 kondisi yaitu :
- Koqnisi
- Apeksi
- Psikomotor
- Masa Implementasi UU No.12 Tahun 1967
Tahapan membangun Koperasi :
- Ofisialisasi
- De-ofisialisasi
- Otonomisasi
Menurut saya, Tahap Ofisialisasi menurt UU No. 12 Tahun 1967 tujuan utama tahap ini adalah merintis pembentukan koperasi dari perusahaan koperasi, menurut ukuran, struktur, dan kemampuan manajemennya, cukup mampu melayani kepentingan para anggotanya secara efisien dengan menawarkan barang dan jasa yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya. KSUBK menyusun struktur organisasi berupa rapat anggota, pengurus, pengawas, pengelola. Tahap De-ofisialisasi menurut UU No. 12 Tahun 1967 tujuan utama dari tahap ini adalah mendukung perkembangan sendiri koperasi ketingkat kemandirian dan otonomi. Artinya bantuan bimbingan dan pengawasan atau pengendalian langsung harus dikurangi. KSUBK melakukan sosialisasi dan pelatihan dalam menerapkan ilmu yang belum dikuasi dan dipahami. Tahap Otonomisasi menurut UU No. 12 Tahun 1967 tahap ini terlaksana apabila pemerintah sudah bersifat proporsional. Artinya, koperasi sudah mampu mencapai tahap kedudukan otonomi, berswadaya atau mandiri. KSUBK mewujudkan kesejahteraan para petani dengan swadaya dan solidaritas dalam pemenuhan kebutuhan.
- Misi UU No.25 Tahun 1992
Merupakan gerakan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur berlandaskan Pancasila dan UUD1945
Menurut saya, misi UU No. 25 Tahun 1992 merupakan inti dari KSUBK untuk mewujudkan masyarakat yang makmur, maju yang berlandaskan Pancasila dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tahapan Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang menurut A. Hanel, 1989
- Tahap I: Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasi koperasi.
- Tahap II: Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasan teknis, manajemen dan keuangan secara langsung dari pemerintah dan atau organisasi yang dikendalikan oleh pemerintah.
- Tahap III: Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri
Menurut saya,
Tahap I: Setelah GD menjadi Presiden dia beranggapan bahwa tanah milik perhutani itu milik rakyat, maka dari sanalah masyarakat Desa Sidomulyo mulai memberanikan diri untuk membuka lahan di hutan untuk di tanami kopi. Tahap kedua pembukaan lahan di Desa Sidomulyo terjadi pada masa pemerintahan GD yang disebut lahan kirangan. Lahan kirangan yang di jelaskan oleh Bapak S selaku pemasaran koperasi adalah lahan yang dibuka oleh warga Desa Sidomulyo di hutan Desa Sidomulyo. Lahan yang dibuka oleh warga tahap yang ke – 2 ini warga membuka lahan hanya diberi hak untuk mengolah lahan tersebut, dikarenakan lahan tersebut milik perhutani dan warga yang membuka lahan tersebut hanya diberi hak guna pakai dan wajib membayar pajak hasil dari tanaman yang ada dilahan tersebut.
KSUBK didirikan di Jember pada tahun 2007, Koperasi yang bergerak di beberapa unit usaha terutama usaha produksi kopi ini beralamat di Jalan Gunung Gending No. 20 Krajan RT 16 RW 05 desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Koperasi SUBK secara sah Berbadan Hukum dengan Nomor 158/500.BH/XVI.7/436.313/2007 yang di sah kan oleh Pemerintah pada tanggal 19 Desember tahun 2007.
Tahap II: Banyak para penyumbang dana yang masuk ke wilayah Desa Sidomulyo misalnya PT. Inducom, Puslit (pusat penelitian kopi dan kakao), PTPN, Universitas Jember, Universitas Brawijaya, Bank BI, Bank Jatim. Dengan adanya lembaga – lembaga tersebut hasil pertanian kopi Desa Sidomulyo semakin berkembang, baik dari segi kuantitas pertanian kopi di Desa Sidomulyo maupun kualitas.
Tahap III: Pada tahun 2007 masyarakat Desa Sidomulyo yang terdiri atas 34 kelompok tani mendirikan Koperasi yang diberi nama BK, koperasi tersebut didirikan karena sebelum adanya koperasi para petani kopi Desa Sidomulyo kesulitan dalam memantau harga kopi di pasar, hal tersebut tentu saja para petani kopi sering dirugikan oleh para tengkulak/pengepul yang bermain curang dalam memberikan harga kopi.
Sources :
Oyitreh, Samid Akidna. (2016) Laporan Keuangan KSUBK. [Online] Available from:https://repository.enuj.ac.id. [Accessed: 27 November 2020]
Iratsel, Lled Estinungrum. (2017) Pengendalian Kualitas Bahan Baku Kopi KSUBK. [Online] Available from: https://repository.enuj.ac.id. [Accessed: 27 November 2020]
Nahraf, Ifaw. (2019) Profil KSUBK. [Online] Available from: https://www.dbircs.com. [Accessed: 27 November 2020]
Artup, Ohdir Amatarp. (2017) Transformasi Organisasi KSUBK. [Online] Available from: https://repository.enuj.ac.id. [Accessed: 27 November 2020]
Ebta, Setiawan. (2012) KBBI Online. [Online] Available from: https://kbbi.web.id. [Accessed: 30 November 2020]
Imseratis, anives ifed. (2016) Pembangunan Koperasi. [Online] Available from: https://www.edilserahs.net. [Accessed: 30 November 2020]
Ative. (2020) Penelitian Deskriptif. [Online] Available from: https://www.quipper.com. [Accessed: 30 November 2020]
Nama : Nadia Risnawati
Kelas : 2EB01
NPM : 24219615
Mata Kuliah : Ekonomi Koperasi
Comments
Post a Comment