Saluran Distribusi merupakan suatu lembaga pemasaran baik itu milik produsen maupun bukan yang bertugas untuk menyalurkan produk baik ke konsumen maupun ke konsumen industri berdasarkan prinsip manajemen perusahaan yang telah ditetapkan.
Distribusi Langsung
Distribusi langsung merupakan kegiatan atau aktivitas pendistribusian barang serta jasa yang dilakukan secara langsung oleh produsen pada konsumen tanpa terdapat perantara. Contoh dari distribusi langsung diantaranya seorang petani yang langsung menjual hasil panennya itu pada konsumen.
Distribusi Tidak Langsung
Distribusi tidak langsung merupakan suatu kegiatan atau aktivitas pendistribusian barang serta jasa yang dijalankan oleh lembaga pemasaran di luar dari perusahaan produsen. Pihak distributor luar tersebut menyalurkan produk dari produsen ke konsumen. Contoh dari distribusi tidak langsung ini diantaranya penjual produk kecantikan yang menjual produknya dengan melalui agent atau retail.
Apple terkenal akan perangkat keras ciptaannya, seperti iMac, Macbook, perangkat pemutar lagu iPod, dan telepon genggam iPhone. Beberapa perangkat lunak ciptaanya pun mampu bersaing di bidang kreatif seperti penyunting video Final Cut Pro, penyunting suara Logic Pro dan pemutar lagu iTunes yang sekaligus berfungsi sebagai toko lagu online. Dari sebuah perusahaan kecil yang sederhana, Apple bermetamorfosa menjadi salah satu perusahaan elektronik terbesar yang mempekerjakan hampir 50.000 pekerja tetap dengan mencetak pendapatan tahunan pada 2010 yang lalu sebesar US$ 65,23 Milyar. Pemasaran Apple di Indonesia telah ditangani sejak 1983 oleh PT. Metrodata Electronics di Jakarta sebagai distributor tunggal. Sistem saluran distribusi ini sangat umum dan juga digunakan oleh komputer lainnya. Tetapi volume penjualan Apple diIndonesia tidak berkembang dengan baik dan cenderung menurun. Tingkat terendah Apple dimulai dari penjualan pada bulan September 1992. Segmen pasar di Indonesia selalu menurun hingga hanya menyisakan 2%. Segmen pasar terbesar untuk PC masih diduduki oleh produk rakitan lokal (62%), yang diikuti oleh produk luar negeri seperti Acer, IBM, Compact, Wearns, dan lainnya. Karena sistem produksi masih tersentralisasi pada pabrik yang berpusat di Amerika Serikat, biaya yang dikeluarkan pada produksi dan distribusi menjadi sangat tinggi. Sebagai konsekuensinya, biaya juga menjadi tinggi dan itupun belum mempertimbangkan nilai tukar valuta asingnya. Hal ini menjadi salah satunya yang tidak dijelaskan kantor pusat Apple saat mengunjungi Indonesia pada 1992 untuk mengevaluasi performa pemasaran Apple di pasar Indonesia. Usaha pemasaran yang ditangani oleh PT. Metrodata pun menjadi sangat tidak efisien.
Saya cukup yakin, data Top Brand yang sudah mencapai 10 tahun, adalah sebuah data survei yang luar biasa berharganya. Setiap tahun, lebih dari 500 merek yang disajikan sebagai obyek untuk dievaluasi. Walaupun hanya 3 parameter besar yang diukur, yaitu Top of Mind yang mengukur kekuatan merek dalam benak konsumen, Market Share yang mengukur kinerja merek di pasar, dan Commitment/Loyalty Share yang merefleksikan kekuatan merek di masa mendatang, data-data longitudinal ini memberikan masukan yang sangat berharga. Pada tahun yang lalu, sebanyak lebih dari 20 artikel sudah pernah saya tulis di harian Bisnis Indonesia sebagai ulasan awal bagaimana hasil survei ini memberikan insight mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan membangun merek di pasar Indonesia. Cerita Apple Retail Store ini saya angkat untuk menunjukkan pergeseran strategi dalam membangun merek. Saluran distribusi seperti ritel, ternyata memang memiliki peran yang penting dalam membangun. Memang, dampaknya relatif pelan dibandingkan dengan iklan-iklan konvensional terutama iklan televisi. Dalam jangka panjang, pembentukan merek melalui saluran distribusi akan semakin penting baik dari segi efisiensi maupun efektifitasnya.
Comments
Post a Comment