Abstrak
Objektif: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis koperasi di Indonesia dengan koperasi di dunia dengan menggunakan data World Cooperative Monitor 2020.
Teknik analisis: Teknik analisis data yang saya gunakan adalah analisis konten.
Sumber data: Kajian ini mencakup informasi dari sumber-sumber terpilih melalui website World Cooperative Monitor 2020, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia serta sumber-sumber lainnya.
Metode Penelitian: Metode penelitian ini adalah deskriptif, menurut (Sugiono : 2009) "Metode Deskriptif adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang telah diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya." Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan tentang jumlah koperasi yang aktif, jumlah RAT, jumlah anggota, jumlah modal sendiri, jumlah modal luar, jumlah asset, jumlah volume usaha, jumlah SHU koperasi di Indonesia melalui laporan data koperasi dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dan turnover koperasi di dunia serta number of employees koperasi di dunia melalui data World Cooperative Monitor 2020.
Hasil: Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, koperasi di Indonesia berada dalam kondisi yang lebih baik meskipun jumlah koperasi aktif menjadi lebih kecil. Tahun 2019 sekitar 123.048 jumlah koperasi aktif. Memiliki jumlah RAT sekitar 45.489 unit, jumlah anggota sekitar 22.463.738 anggota koperasi, jumlah modal sendiri sebesar 70.923.072,69 juta, jumlah modal luar sebesar 81.190.064,35 juta. Begitupun dengan jumlah asset sebesar 152.113.137,04 juta, jumlah volume usaha sebesar 154.718.530,14 juta dan jumlah SHU sebesar 6.269.253,51 juta pada koperasi di Indonesia. Pada koperadi dunia menurut data World Cooperative Monitor 2020 Top 300 Turnover USD dengan Top 10 rank 2018 kalau dijumlahkan turnover usd sebesar 573.09 Billion US$ dan jumlah number of employees sekitar 880,116.
Kesimpulan: Koperasi di Indonesia masih lebih bawah koperasi dunia dari data World Cooperative Monitor tetapi koperasi di Indonesia berkontribusi nyata dan besar pada penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, pengurangan kesenjangan, pengurangan pengangguran, dan sumbangan pada nilai tambah ekonomi. Namun pada praktiknya bisnis koperasi masih memerlukan perhatian karena produktivitas koperasi belum sesuai dengan yang diharapkan.
Data Koperasi di Indonesia
Kementrian Koperasi dan UKM (Kemkop UKM) telah membekukan/membubarkan 81.686 koperasi dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Sekretaris Kemkop UKM Rully Indrawan merinci pembubaran terbesar terjadi pada 2016 sebanyak 45.629 koperasi. Dilanjutkan 2017 sebanyak 32.778 koperasi, kemudian 2018 sebanyak 2.830 koperasi. Pada 2019 lalu, sebanyak 449 koperasi sudah dibubarkan. Berdasarkan informasi dari Rully Indrawan selaku sekertaris Kemkop UKM, pemerintah akan terus melakukan seleksi terhadap koperasi tidak aktif di Indonesia.
Melalui pelaksanaan program reformasi total koperasi, saat ini koperasi di Indonesia berada dalam kondisi yang lebih baik meskipun jumlah koperasi aktif menjadi lebih kecil. Adapun jumlah koperasi aktif di Indoneisa dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Tahun 2017 jumlah koperasi aktif di Indonesia mengalami peningkatan sekitar 152.174 koperasi. Namun pada tahun 2018 sekitar 126.343 koperasi hingga tahun 2019 sekitar 123.048 jumlah koperasi aktif mengalami penurunan.
Penurunan jumlah koperasi aktif tersebut salah satunya karena dampak dari pembekuan/pembubaran koperasi yang dinilai tidak aktif. Sebelum terjadinya pembubaran Koperasi, tindakan pertama yang di lakukan oleh Pemerintah yaitu Pembekuan Koperasi. Pembekuan Koperasi adalah pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM kepada koperasi yang badan hukumnya telah dibekukan artinya koperasi tersebut tidak boleh melakukan transaksi apapun. Putusan hukum antara
Pemerintah dengan koperasi dipertanggungjawabkan oleh Pemerintah, dimana atas pertanggungjawaban tersebut koperasi tidak bisa di aktifkan kembali dan/atau koperasi tersebut dibubarkan dan/atau koperasi tersebut dileburkan dan/atau digabungkan dengan koperasi yang di tunjuk oleh pihak koperasi. Pembekuan/pembubaran koperasi tersebut tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi koperasi. Permasalahan yang dihadapi koperasi dapat disebabkan karena faktor eksternal (dari pihak luar koperasi) dan faktor internal (dari pihak dalam koperasi).
Dilihat dari 3 tahun terakhir koperasi di Indonesia menyelenggarakan RAT yang mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun 2017 sekitar 31.360 unit RAT di Indonesia yang kemudian mengalami peningkatan tahun 2018 sekitar 39.011 unit RAT dan tahun 2019 juga mengalami peningkatan sekitar 45.489 unit RAT. Hal ini mencerminkan pengelolaan koperasi sudah sangat baik, ditinjau dari sisi demokrasi, transparansi dan akuntabilitas. Dengan jumlah anggotanya mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun 2017 sekitar 18.228.682 anggota koperasi yang mengalami peningkatan tahun 2018 sekitar 20.049.995 anggota koperasi dan juga mengalami peningkatan tahun 2019 sekitar 22.463.738 anggota koperasi.
Begitupun dengan modal sendiri dari koperasi di Indonesia, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mengalami fluktuasi yang tidak begitu signifikan. Tahun 2017 sebesar 66.934.889,50 juta yang kemudian mengalami peningkatan tahun 2018 sebesar 74.904.877,10 juta dan tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 70.923.072,69 juta. Modal luar dari koperasi di Indonesia juga mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir. Tahun 2017 sebesar 61.761.172,69 juta yang mengalami peningkatan tahun 2018 sebesar 66.222.238,12 juta dan tahun 2019 juga meningkat sebesar 81.190.064,35 juta. Pada tahun 2019 koperasi di Indonesia memiliki total asset sebesar 152.113.137,04 juta.
Volume usaha koperasi di Indonesia pada tahun 2017 sebesar 137.261.127,18 juta yang mengalami peningkatan pada tahun 2018 sebesar 145.862.066,15 juta dan pada tahun 2019 juga mengalami peningkatan sebesar 154.718.530,14 juta. SHU koperasi di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2017 sebesar 4.920.544,29 juta yang kemudian meningkat pada tahun 2018 sebesar 6.112.567,87 juta dan tahun 2019 juga mengalami peningkatan sebesar 6.269.253,51 juta.
Data Koperasi World Cooperative Monitor
Rank 2018 | ORGANISATION | COUNTRY | TYPE | TURNOVER 2018 (BILLION US$) | NUMBER OF EMPLOYEES 2018 |
1 | Groupe Credit Agricole | France | Consumer / User | 89.10 | 140,882 |
2 | REWE Group | Germany | Producer | 63.07 | 234,017 |
3 | Groupe BPCE | France | Consumer / User | 63.01 | 105,458 |
4 | Zenkyoren | Japan | Producer | 58.14 | 6,548 |
5 | Zen-Noh | Japan | Producer | 56.15 | 7,960 |
6 | ACDLEC-E Leclerc | France | Producer | 55.08 | 129,000 |
7 | Nippon Life | Japan | Mutual | 54.98 | 86,017 |
8 | Groupe Credit Mutuel | France | Consumer / User | 48.72 | 69,640 |
9 | State Farm | USA | Mutual | 43.43 | |
10 | Nonghyup (NACF) | Republic of Korea | Producer | 41.41 | 100,594 |
Analisis :
Dilihat dari laporan data koperasi di Indonesia pada tahun 2019 dengan total jumlah koperasi aktif sekitar 123.048 unit, total jumlah anggota sekitar 22.463.738 anggota, dan total jumlah asset sebesar 152.113.137,04 juta. Pada jumlah koperasi aktif terbesar berada di provinsi Jawa Timur sekitar 21.757 unit dan jumlah koperasi aktif terkecil berada di provinsi Kalimantan Utara sekitar 476 unit. Jumlah anggota terbesar berada di provinsi Jawa Tengah sekitar 5.742.018 orang dan jumlah anggota terkecil berada di provinsi Papua Barat sekitar 10.342 orang. Begitupun dengan jumlah asset terbesar berada di provinsi Jawa Timur sebesar 26.275.314,66 juta dan jumlah asset terkecil berada di provinsi Papua Barat sebesar 54.504,03 juts. Dilihat dari World Cooperative Monitor 2020 Top 300 Turnover USD memiliki Top 10 Organisation pada Rank 2018. Organisation yang memiliki turnover terbesar terdapat pada Groupe Credit Agricole sebesar 89.10 Billion US$ yang berada di France dan turnover terkecil terdapat pada Nonghyup (NACF) sebesar 41.41 Billion US$ yang berada di Republic of Korea. Organisation yang memiliki number of employees terbesar terdapat pada REWE Group sekitar 234,017 yang berada di Germany dan number of employees terkecil terdapat pada Zenkyoren sekitar 6,548 yang berada di Japan. Adapun total turnover 2018 dari data World Cooperative Monitor jika dijumlahkan sebesar 573.09 Billion US$ dan jumlah number of employees sekitar 880,116. Meskipun koperasi di Indonesia masih lebih bawah koperasi dunia dari data World Cooperative Monitor tetapi koperasi di Indonesia berkontribusi nyata dan besar pada penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, pengurangan kesenjangan, pengurangan pengangguran, dan sumbangan pada nilai tambah ekonomi. Namun pada praktiknya bisnis koperasi masih memerlukan perhatian karena produktivitas koperasi belum sesuai dengan yang diharapkan.
Nama : Nadia Risnawati
NPM : 24219615
Kelas : 2EB01
Mata Kuliah : Ekonomi Koperasi
Comments
Post a Comment