Perkembangan Koperasi di Indonesia Dengan Koperasi di Luar Negeri saat Pandemi Covid-19
Abstrak
Objektif: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kondisi koperasi di Indonesia dengan koperasi di dunia melalui data World Cooperative Monitor 2020.
Teknik analisis: Teknik analisis data yang saya gunakan adalah analisis konten.
Sumber data: Kajian ini mencakup informasi dari sumber-sumber terpilih melalui website World Cooperative Monitor 2020 dan sumber-sumber lainnya.
Metode Penelitian: Metode penelitian ini adalah deskriptif, menurut (Sugiono : 2009) "Metode Deskriptif adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang telah diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya." Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan tentang WCM 2020 juga menampilkan bobot ekonomi dan karakteristik utama dari koperasi dan usaha bersama terbesar di seluruh dunia. 300 koperasi teratas dunia beroperasi di berbagai sektor. Peningkatan kontribusi PDB koperasi telah memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta pemerataan pembangunan perekonomian nasional yang dapat dilihat melalui peningkatan jumlah volume usaha koperasi.
Hasil: Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, WCM 2020 juga menampilkan bobot ekonomi dan karakteristik utama dari koperasi dan usaha bersama terbesar di seluruh dunia. Koperasi teratas dunia beroperasi di berbagai sektor asuransi, pertanian, perdagangan grosir dan eceran, perbankan dan jasa keuangan, industri dan utilitas, kesehatan, pendidikan dan perawatan sosial. Menurut data ODS (Online Data System), sektor usaha koperasi dibidang jasa keuangan dan asuransi mendominasi pilihan usaha koperasi, yaitu Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, sektor informasi dan komunikasi, sektor perdagangan besar dan eceran.
Kesimpulan : Kementerian Koperasi dan UKM juga telah membagi koperasi kedalam 17 sektor untuk memudahkan proses pendataan. Pertanian merupakan salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19. Peluang untuk menggarap usaha asuransi jiwa kredit diperoleh dengan menggali sebuah praktek “self insurance” di lingkungan koperasi kredit dan kemudian menjadikannya praktek “self insurance” menjadi sebuah modal bisnis yang memiliki peluang untuk dikembangkan untuk melindungi simpan pinjam koperasi. Koperasi sektor keuangan atau simpan pinjam sangat rentan dan mudah terkontraksi oleh eskalasi sehingga perlu menyiapkan sistem pengawas dan penjamin simpanan. Turunnya utilitas industri hingga 50 persen menyebabkan merosotnya indeks PMI manufaktur Indonesia. Dalam upaya pemerintah menggenjot produktivitas dan daya saing IKM, salah satu langkahnya adalah melalui pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR). Koperasi serba usaha sama dengan koperasi lainnya, para anggotanya dapat meminjam modal usaha yang ingin dikembangkan seperti membuat usaha UMKM. Sektor kelautan dan perikanan. Program kerja sama ini merupakan pelatihan untuk sumber daya manusia yang menangani koperasi sektor kelautan dan perikanan nasional agar bisa belajar dari Jepang untuk mewujudkan koperasi nasional yang lebih mandiri. Edukasi pengurus koperasi juga menentukan kenaikan kepercayaan masyarakat. Asosiasi Manajer Koperasi Indonesia (AMKI) mengajak koperasi untuk ikut menggarap sektor perumahan rakyat di Indonesia.
Perbandingan Koperasi di Indonesia dengan Koperasi dari Data World Cooperative Monitor
Dalam menetapkan peringkat 300 Teratas, WCM 2020 juga menampilkan bobot ekonomi dan karakteristik utama dari koperasi dan usaha bersama terbesar di seluruh dunia. 300 koperasi teratas dunia beroperasi di berbagai sektor ekonomi, tetapi hasil tahun ini menunjukkan kehadiran yang lebih besar dari sektor asuransi di Top 300: asuransi 39%, pertanian 31,7%, perdagangan grosir dan eceran 17,7%, perbankan dan jasa keuangan 7%, industri dan utilitas 1%, kesehatan, pendidikan dan perawatan sosial 1%. Baru tahun ini ada data jenis ketenagakerjaan dan koperasi. Dalam hal jenis koperasi, Top 300 adalah koperasi produsen 44,3% (133 perusahaan) yang sebagian besar mewakili koperasi pertanian dan koperasi pengecer, sedangkan koperasi 27,7% (83 perusahaan) dan koperasi konsumen / pengguna 21,7% (65 perusahaan) sebagian besar terdiri dari Koperasi konsumen dan koperasi jasa non koperasi 4,3% (13 perusahaan). Hanya sejumlah kecil koperasi pekerja 1% (3 perusahaan) dan koperasi multipihak 0,7% (2 perusahaan) yang termasuk dalam peringkat 300 teratas berdasarkan omset.
Perkembangan koperasi di Indonesia dari tahun 2017 sampai dengan 2019 dilihat dari sisi jumlah koperasi mengalami penurunan sebesar 19% (Tahun 2017 berjumlah 152.174 Koperasi dan Tahun 2019 berjumlah 123.048 Koperasi. Dari 123.048 koperasi yang ada di Indonesia 63,9% adalah Koperasi Konsumsi, 21,6 Koperasi Produsen dan Sisanya sebesar 14,4% adalah Koperasi Simpan Pinjam. Sisi jumlah anggota dari tahun 2017 sampai 2019 mengalami peningkatan. Dimana tahun 2017 ada 18.228.682 anggota dan pada tahun 2019 mencapai 22.463.738.
Peningkatan kontribusi PDB Koperasi tersebut telah memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta pemerataan pembangunan perekonomian nasional yang dapat dilihat melalui peningkatan jumlah volume usaha koperasi pada tahun 2016 sebesar Rp 67,50 triliun, naik 103% pada tahun 2017 menjadi Rp 137,26 triliun, pada tahun 2018 naik 6,3% menjadi Rp 145,86 triliun dan pada tahun 2019 naik 5,7% menjadi Rp 154,14 triliun yang menggambarkan bahwa kontribusi koperasi dalam perekonomian juga mengalami peningkatan. Jika dilihat dari sudut pandang anggota, maka jumlah anggota koperasi aktif mengalami peningkatan rata-rata 37,98% dari sejumlah 11.842.415 orang pada tahun 2016 menjadi 22.463.738 orang pada tahun 2019.
Kementerian Koperasi dan UKM juga telah membagi koperasi kedalam 17 sektor untuk memudahkan proses pendataan. Menurut data ODS (Online Data System), sektor usaha koperasi dibidang jasa keuangan dan asuransi mendominasi pilihan usaha koperasi yaitu sebanyak 56.017 koperasi, diikuti dengan sektor jasa lainnya sebanyak 36.911 koperasi.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebagai sektor riil sebanyak 12.290, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum sebanyak 10.510 koperasi. Sektor informasi dan komunikasi sebanyak 1.962 koperasi serta sektor perdagangan besar dan eceran sebanyak 1.031 koperasi juga menjadi sektor pilihan bagi koperasi di Indonesia.
Sektor lain yang hadir dalam usaha koperasi adalah sektor transportasi dan pergudangan sebanyak 701 koperasi, sektor industri pengolahan sebanyak 630 koperasi, sektor jasa perusahaan sebanyak 197 koperasi, sektor pertambangan dan penggalian sebanyak 183 koperasi, sektor pengadaan listrik dan gas sebanyak 89 koperasi, sektor konstruksi sebanyak 67 koperasi, sektor pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang sebanyak 37 koperasi, sektor jasa pendidikan sebanyak 28 koperasi, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebanyak 27 koperasi, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial sebanyak 12 koperasi dan sektor real estat sebanyak 11 koperasi.
Pertanian dan Pangan
Pertanian merupakan salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19. Quartal 1 2020 pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, dan perkebunan, menurun sebesar 1,17% (YoY); dalam hal produksi tanaman pangan menurun hingga 10,31%, sementara jasa pertanian hingga -1,39%. Penurunan disebabkan oleh kekurangan tenaga kerja musiman di tingkat petani, karena berlakunya pembatasan pergerakan antar daerah, hambatan distribusi input (pupuk, bibit, dsb.) dan penurunan daya beli masyarakat karena banyaknya PHK serta banyak usaha sektor Food and Baverage (F&B) yang terpaksa tutup, sehingga menyebabkan anjloknya harga komoditas pangan dan rusaknya beberapa komoditas pertanian.
Sektor pertanian dan pangan di Indonesia tidak besar dari pada sektor pertanian dan pangan menurut data World Cooperative Monitor. Hal ini dikarenakan, di Indonesia kekurangan tenaga kerja musiman, hambatan distribusi, penurunan daya beli masyarakat, dan rusaknya komoditas pertanian.
Asuransi
Koperasi di Indonesia sesungguhnya memiliki peluang usaha menggarap asuransi jiwa kredit sangat besar. Peluang untuk menggarap usaha asuransi jiwa kredit diperoleh dengan menggali sebuah praktek “self insurance” di lingkungan koperasi kredit dan kemudian menjadikannya praktek “self insurance” menjadi sebuah modal bisnis yang memiliki peluang untuk dikembangkan untuk melindungi simpan pinjam koperasi. Koperasi Kredit / Credit Union di Indonesia secara bersma-sama mempraktekkan “self insurance” dalam bentuk melakukan iuran dana dengan tujuan melindungi usaha simpan pinjam koperasi. Kegiatan iuran dana disetor kepada Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) untuk dikelola, dan selanjutnya hasil pengumpulan iuran dana tersebut digunakan untuk melunasi pinjaman anggota koperasi jika anggota tersebut meninggal dunia atau mengalami cacat total. Mereka menamakan kegiatan ini yaitu Dana Perlindungan Bersama (Daperma).
Grosir dan Retail
Saat ini koperasi retail sudah memiliki wadah Asosiasi Koperasi Retail Indonesia (AKRINDO) yang didirikan 2010 lalu. AKRINDO yang saat ini sudah ada di sembilan daerah yaitu Jakarta, Lampung, Kepulauan Riau, Jawa tengah, dan Jawa timur. Jumlah koperasi retailnya pun sudah cukup signifikan yaitu sebanyak 750 koperasi retail. Data Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur pada tahun 2013 total koperasi di Jawa Timur sebanyak 29.000 dan yang bergera dibisnis Retail sebanyak 7.000 dan baru 10% nya atau sebanyak 700 koperasi retail yang sudah menjadi anggota Akrindo (Asosiasi Koperasi Ritel Indonesia) Propinsi Jawa Timur dan sudah ada 100 outlet retail koperasi yang mengunakan brand Akrindo. Dalam portofolio nasional, selama kurun waktu 2003-2008 pertumbuhan gerai retail modern cukup fenomenal, yakni 162 persen. Bahkan, pertumbuhan gerai mini market mencapai 254,8 persen, yakni dari 2.058 gerai pada 2003 menjadi 7.301 gerai pada 2008.
Keuangan
Koperasi sektor keuangan atau simpan pinjam sangat rentan dan mudah terkontraksi oleh eskalasi sehingga perlu menyiapkan sistem pengawas dan penjamin simpanan di koperasi agar bisa memberikan rasa aman bagi mereka yang menaruh simpanan atau investasi di koperasi. Simpan Pinjam itu masuk sektor keuangan. Karakter sektor keuangan itu Hight Risk, Hight Regulated. Tingkat resiko dalam sektor keuangan adalah :
- Pasar Uang / Modal
- Perdagangan Uang / Valas
- Lembaga Intermediasi :
- Bank
- Simpan Pinjam
- Non Intermediasi
Peran koperasi di sektor keuangan ini sangat diperlukan karena sebagian besar anggota koperasi adalah kelompok miskin yang memerlukan pinjaman untuk modal. Model simpan pinjam koperasi yang dinilai sesuai dengan kondisi usaha dan kehidupan kalangan UMKM adalah yang menganut prinsip: 1) Tidak menggunakan agunan atau agunan dapat digantikan dengan jaminan sosial; 2) Prosedur peminjaman dibuat sesederhana mungkin; 3) Penggunaan kredit tidak dibatasi pada satu atau beberapa jenis kegiatan usaha saja; 4) waktu proses pengajuan kredit sampai pencairan kreditnya harus dipersingkat; 5) Jumlah yang diberikan cukup kecil tetapi sesuai dengan kebutuhannya; 6) Tingkat bunga diperhitungkan berdasarkan jenis usaha dan tempat; 7) Pola perkreditan yang ditujukan mendukung suatu kegiatan program perlu diperhatikan kebutuhan dana dan konsumsi sebelumpanen (cost of living).
Utilitas
Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia yang turun pada bulan April 2020 hingga menyentuh angka 27,5. Turunnya utilitas industri hingga 50 persen menyebabkan merosotnya indeks PMI manufaktur Indonesia. Ketika daya beli menurun, secara otomatis perusahaan industri melakukan penyesuaian termasuk penurunan utilitasnya. Selain itu, beban input dari impor serta tekanan kurs juga meningkat, akibatnya output menurun signifikan.
Industri
Pada 2018, industri kreatif mampu memberikan kontribusi signfikan terhadap PDB nasional, dengan diperkirakan mencapai Rp1.000 triliun. Adapun tiga subsektor yang memberikan sumbangsih besar terhadap ekonomi kreatif tersebut, yakni industri kuliner sebesar 41,69 persen, disusul industri fesyen 18,15 persen, dan industri kriya 15,70 persen. Pemerintah terus memacu pengembangan industri termasuk sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM), yang dilakukan secara klaster. Nantinya, klaster tersebut berisi jenis usaha atau jenis industri yang sama. Dalam upaya pemerintah menggenjot produktivitas dan daya saing IKM, salah satu langkahnya adalah melalui pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pemberian KUR juga akan lebih mudah dengan adanya klaster industri.
Serba Usaha
Koperasi sektor serba usaha menjalankan lebih dari satu usaha, misalnya produksi dan konsumsi atau simpan pinjam dan konsumsi. Koperasi yang kegiatan usahanya di berbagai segi ekonomi yang tidak hanya berfungsi pada satu badan usaha saja tapi banyak usaha atau fungsi dalam meningkatkan kesejateraan dan perekonomian masyarakat. Prinsip dari koperasi serba usaha sama dengan koperasi lainnya, para anggotanya dapat meminjam modal usaha yang ingin dikembangkan seperti membuat usaha UMKM.
Perikanan
Pada tahun 2019, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam kerangka kerja sama teknis untuk sektor kelautan dan perikanan. Program kerja sama ini merupakan pelatihan untuk sumber daya manusia yang menangani koperasi sektor kelautan dan perikanan nasional agar bisa belajar dari Jepang untuk mewujudkan koperasi nasional yang lebih mandiri. Selain aktivitas ekonomi, FCA juga menjalankan fungsi aktivitas non-ekonomi meliputi pemformulasian rencana pengelolaan perikanan, pemantauan dan pengawasan, serta pemulihan sumber daya perikanan. Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tahun 2018 menyebutkan ada sekitar 2.884 koperasi perikanan di Indonesia yang meliputi 2.802 unit Skala Usaha Mikro, 69 unit Skala Usaha Kecil 69, dan 13 unit Skala Usaha Menengah. Jumlah koperasi perikanan ini mengisi 2,09 % dari sekitar 138.140 unit jumlah seluruh koperasi yang ada di Indonesia. Dari 2.802 koperasi perikanan, hanya sekitar 58% atau 1.687 yang aktif, dan yang mempunyai Nomor Induk Koperasi (NIK) hanya sekitar 271 unit.
Edukasi dan Kesehatan
Edukasi pengurus koperasi juga menentukan kenaikan kepercayaan masyarakat. Edukasi disini bukan hanya pemahaman konseptual tetapi juga implementasinya sehingga pengurus koperasi bukan hanya bertambah cerdas tetapi juga keterampilannya meningkat. Edukasi dan penyehatan koperasi oleh bank umum secara bertahap melalui linkage program. linkage program ini hanya sebatas kerja sama pemasaran. perubahan paradigma yang baru yaitu koperasi dari badan usaha yang tradisional sulit berkembang hanya mengandalkan bantuan perbankan, menjadi badan usaha yang modern, berkinerja tinggi, dan menjadi mitra dari pihak bank. Perubahan paradigma juga menyangkut aspek kejiwaan bisnis pada bank yang semula liberalis kapitalis menjadi semangat kekeluargaan. Dalam kemitraan ini bank berkewajiban untuk mengedukasi dan menyehatkan koperasi dalam mewujudkan kemitraan yang sejajar dan berkeadilan.
Perumahan
Asosiasi Manajer Koperasi Indonesia (AMKI) mengajak koperasi untuk ikut menggarap sektor perumahan rakyat di Indonesia. Enam unsur penting dalam sektor perumahan yaitu pengembang, pembeli, pemerintah, lembaga keuangan, asuransi, dan pemasok. Data Masyarakat Peduli Perumahan dan Permukiman Indonesia (MP3I) pada 2004, sudah ada 18 koperasi bahkan data terakhir yang disampaikan oleh Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM pada 2014 jumlahnya naik menjadi sekitar 200 koperasi di Indonesia. Kontribusi koperasi dalam pengadaan perumahan untuk rakyat secara nasional MP3I mencatat mencapai angka 3,4%. Pada semester awal tahun ini portofolio pembiayaan untuk sektor perumahan meningkat 51 persen, artinya sektor ini relatif bertumbuh dan banyak diminati perbankan saat ini, hal itu ditunjang tingkat suku bunga yang juga berada pada posisi terendah yaitu 8,7 persen per tahun.
Source :
Adi, Prawira dan Yulia, Laila. (2020) Kontribusi Koperasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. [Online] Available from : journal.uml.ac.id. [Accessed: 28 Januari 2021]
Abi, Pratiwi Siregar. (2020) Kinerja Koperasi di Indonesia. [Online] Available from : jurnal.untidar.ac.id. [Accessed: 28 Januari 2021]
Bruno, Roelants dan Gianluca, Salvatori. (2020) Exploring The Cooperative Economy Report 2020. [Online] Available from : https://monitor.coop/sites/default/files/publication-files/wcm2020-1727093359.pdf. [Accessed: 28 Januari 2021]
Humas Kementerian Koperasi dan UKM. (2020) Program Korporasi Petani Siap menjadi Penyangga Ekonomi Nasional Masa Pandemi Covid-19. [Online] Available from : http://www.depkop.go.id/read/program-korporasi-petani-siap-menjadi-penyangga-ekonomi-nasional-di-masa-pandemi-covid-19. [Accessed: 28 Januari 2021]
Ilham, Wibowo. (2019) Pemerintah Siap Hidupkan Kembali Koperasi Industri Kreatif. [Online] Available from : https://www.medcom.id/ekonomi/mikro/VNnQyXvK-pemerintah-siap-hidupkan-kembali-koperasi-industri-kreatif. [Accessed: 28 Januari 2021]
Lilly, Aprilya Pregiwati. (2019) KKP Gandeng JICA Wujudkan Koperasi Sektor Kelautan dan Perikanan Mandiri. [Online] Available from : https://kkp.go.id/artikel/12662-kkp-gandeng-jica-wujudkan-koperasi-sektor-kelautan-dan-perikanan-mandiri. [Accessed: 29 Januari 2021]
Murpin, Josua Sembiring. (2015) Peran Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian. [Online] Available from : fe.ubhara.ac.id. [Accessed: 29 Januari 2021]
Niaga, Asia. (2020) Utilitas Industri Turun Hingga 50 Persen. [Online] Available from : https://www.niaga.asia/apri-2020-utilitas-industri-turun-hingga-50-persen/. [Accessed: 28 Januari 2021]
Ning, Rahayu dan Fauziah, Nurul Hidayah. (2017) Kemenkop dan UKM Arahkan Koperasi Ritel Bentuk Holding Distribusi Centre. [Online] Available from : https://www.wartaekonomi.co.id/read163571/kemenkop-dan-ukm-arahkan-koperasi-ritel-bentuk-holding-distribusi-centre. [Accessed: 28 Januari 2021]
Teten, Masduki. (2020) Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. [Online] Available from: http://www.kemenkopukm.go.id/uploads/laporan/1602751704_Permen%20KUKM%20Nomor%205%20Tahun%202020%20tentang%20Renstra%20Kementerian%20Koperasi%20dan%20UKM%20Tahun%202020-2024.pdf. [Accessed: 28 Januari 2021]
Comments
Post a Comment